Egrang
Permainan egrang saat sekarang sudah mulai kita tinggalkan. Beberapa permainan lain seperti, betik (sepotong bambu yang dipukul lalu diperebutkan), gobak so door, togli dan saat sekarang mungkin sudah punah di tempat kita, kecuali egrang masih ada satu atau dua yang masih tampak.
Saya tertarik ketika beberapa anak TK di negeri seberang mengadakan lomba balapan egrang. Mereka bersorak sorai serta gembiranya. Mengapa sekarang kita malah merasa hal tersebut ketinggalan. Kita telah kehilangan beberapa permainan anak-anak yang dapat meningkatkan sosialisasi anak-anak dengan teman sebaya atau dengan teman lainnya.
Saya masih ingat beberapa permainan yang memacu kita untuk berkompetisi, saling mengalahkan secara affair serta beberapa permainan yang dapat membawa emosi kita terlibat secara mendalam. Beberapa permainan juga dapat merangsang anak untuk berpikir secara kreatif serta dengan permainan tersebut melatih emosional kita untuk dapat menerima kekalahan serta menerima kemenangan. Semuanya adalah latihan untuk menghadapi perkembangan mental serta emosional kita.
Namun beberapa permainan tersebut sekarang telah hilang dari hadapan anak-anak kita, serta adik-adik kita. Permainan tersebut telah digantikan dengan berbagai permainan modern yang mengandalkan media elektronik seperti televisi, Play station, video game dan lain-lain yang kurang menimbulkan kreatifitas bagi anak-anak, biaya yang mahal serta minimnya sosialisasi dengan teman-teman dan lingkungannya.
Bagaimana agar permainan tradisional tersebut tidak hilang begitu saja? Nah mungkin perlu ada suatu gerakan atau lomba permainan tradisional atau juga bagi yang masih ingat cara mainnya perlu ada suatu tulisan bagaimana cara bermain egrang dan lain-lain lengkap dengan simulasinya. Ayo siapa duluan mau nulis permainan tradisional tersebut sehingga dapat digunakan sebagai warisan budaya untuk generasi mendatang.
http://www.rajawana.com/artikel/lain-lain/259-egrang.html
0 komentar :
Posting Komentar